BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berbicara yang
bisa meningkatkan kualitas sipembicara itu sendiri, serta mampu membuat
pendengar terbuai dengan apa yang kita bicarakan tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Namun hal itu bisa dilakukan oleh pembicara dengan ilmu atau
jurus-jurus jitu dari retorika. Dalam retorika dikatakan pembicara dituntut
mampu berbicara yang menarik,
mempunyai nilai informasi,bersifat menghibur, dan tentu mempunyai pengatuh atau berpengaruh bagi
pendengar.
Retorika adalah
seni berkomunikasi secara lisan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara
langsung bertatap muka. Pada makalah ini akan
membicarakan tahap apa saja mengenai persiapan berpidato. Sehingga
pidato yang kita memiliki daya tarik, informative, rekreatif, dan persuasive.
B. Tujuan
dan Kegunaan Makalah
1.
Tujuan
Makalah
a. Untuk
mengetahui persiapan apa saja yang dibutuhkan dalam pidato
b. Untuk
mengetahui jenis-jenis pidato
c. Untuk
mengetahui bagai mana memilih topik pidato yang baik serta tujuan pidato
d.
Untuk
mengethui teknik pengembangan pokok bahasan dalam pidato.
2.
Kegunaan
Makalah
a.
Di
ajukan sebagai tugas tersetruktur dalam mata kuliah RETORIKA
b.
Hasil
makalah ini diharapkan dapat menjadi media untuk menambah dan memperluas
khasanah keilmuan, terkhususnya bagi pengembangan keguruan ilmu pendidikan.
BAB II
TAHAP PERSIAPAN PIDATO
A. Pengertian
pidato
Sebelum kita mengetahui jenis-jenis
pidato, bagaimana menentukan topik yang baik dan benar dalam berpidato, tujan
dari pidato, dan serta pengembangan bahasa. Sebaiknya kita tahu dulu apa itu
pidato?
Pidato adalah suatu ucapan dengan
susunan yang baik disampaikan kepada orang banyak.
James
H. McBurne dan Ernest J. Warage mendefinisikan pidato sebagai “ Komunikasi
gagasan dan perasaan dengan mengunakan lambing-lambang yang terlihat dan
terdengar berasal dari pembicara itu”.
Dari definisi diatas dapat disimpukan,
pidato adalah ungkapan yang dilakukan dengan sengaja didepan orang banyak yang
berisikan pesan-pesan berupa pemberitahuan, mempengaruhi, dan hiburan yang
teratur, sistematss serta bertujuan yang jelas.
B. Jenis-Jenis
Pidato
Jenis
pidato terbagi empat, yaitu :
1.
Impromtu
2.
Manuskrip
3.
Memoriter
4. Ekstempore
Pidato
Impromtu adalah pidato
yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya.
Bagi pembicara yang
berpengalaman impromtu tidak masalah, malah memberi keuntungan tersendiri
baginya. Tapi bagi yang belum terbiasa alaias tidak berpengalaman impromtu
merupakan momok yang terbesar baginya, karena bingung mau berbuat apa. Pada hal
disuruh pidato bukan goyang lutut dan nyengir-nyengir tak jelas. Berikut keuntungan
dan kelemahan jenis pidato impromtu:
KEUNTUNGAN
|
KELEMAHAN
|
1. Impromtu
lebih dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, karena pembicara tidak
memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya.
2. Gagasan
dan pendapatnya dating secara sepontan, sehingga tanpak segar dan hidup.
3. Impromptu
memungkinkan anda terus berpikir.
|
1. Impromtu
dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak
memadai.
2. Impromtu
mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancer.
3. Gagasan
yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan ngawur
4. Karena
tiadanya persiapan kemungkinan demam “panggung” besar sekali
|
Disarankan bagi yang belum berpengalaman,
impromtu sebaiknya dihindari dari pada anda tampak “Bodoh” di hadapan orang
lain.
Pidato
Manuskrip adalah
pidato dengan naskah. Biasanya jenis pidato ini juru pidato membacakan naskah
pidatonya dari awal hingga akhir. Pidato manuskrip bukan jenis pidato yang
baik. Namun jenis pidato ini perlu digunakan tujuannya untuk menghindari
kesalahan. Biasanya jenis pidato ini di gunakan ketika anda diminta untuk
melaporkan keadaan keuangan, beberapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan
beberapa pengeluarannya dituang dalam bentuk naskah kemudian dibaca. Jika tidak
dituang kebentuk naskah dikhawatirkan terjadi kesalahan apa yang akan
disampaikan dengan apa yang disampaikan.
Keuntungan dan kerugian dari pidato
manuskrip:
KEUNTUNGAN
|
KERUGIAN
|
1. Kata-kata
dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan
pernyataan yang gemblang.
2. Pernyataan
dapat dihemat, karena mankrip dapat disusun kembali
3. Kefasihan
bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan
4. Hal-hal
yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari
5. Manuskrip
dapat diterbitkan atau diperbanyak.
|
1. Komunikasi
pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada
mereka.
2. Pembicara
tidak dapat melihat pendengar dengan baik karena ia lebih berkosentrasi pada
teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku.
3. Umpanbalik
dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan.
4. Pembuatannya
lebih lama.
|
Pidato
Memoriter adalah
pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata.
Pada pidato jenis ini asalkan anda memiliki kemampuan menghapal yang kuat tidak
masalah, bagi yang tidak bisa-bisa dirumah ada teks pdatonya sampai dipedium
teksnya hilang.
Keuntungannya; jika hapal pidato anda
akan lancer, tapi kerugiannya; anda akan berpidato secara datar dan menonton,
sehingga tidak akan mampu menarik perhatian pendengar.
Pdato
Ekstempore adalah
pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang
berpengalaman dan mahir. Dalam jenis pidato ini juru pidato hanya mempersiapkan
out-line/ garis-garis besar dan pokok-pokok bahasan penunjang / supporting points
saja. Out-line merupakan kompas bagi pembicara dalam mengatur gagasan yang ada
dalam pikiran kita.
Keuntungan pidato ekstempore ialah
komunikasi antara pembicara dan pendengar lebih baik, karena pembicara
berbicara langsung kepada pendengar. Pesan yang disampaikan dapat fleksibel
untuk diubah sesuai kebutuhan. Pidato jenis ini perlu latihan yang intensif
bagi pelakunya.
Jenis-jenis
pidato bila dilihat dari tujuan pokok pidato yang disampaikan bisa di
identifikasi kedalam jenis.
1.
Jenis
pidato informatif
2.
Jenis
pidato persuasif
3.
Jenis
pidato rekreatif
Pidato
informatif yaitu pidato yang tujan utamanya untuk menyampaikan informasi agar
orang menjadi tahu tentang sesuatu.
Pidato
persuasif yaitu pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang
lain agar mau menerima ajakan kita secara sukarela.
Pidato
rekreatif yaitu pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau menghibur
orang lain.
Ketiga
jenis pidato ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melemgkapi satu
sama lain.
C.
MEMILIH TOPIK DAN TUJUAN
Kita sering kebingunan dalam menentukan
topic yang baik, seakan-akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan. Pada hal
setiap orang mempunyai keahlian spesifik. Setiap orang punya ahli dibidangnya
masing-masing.
Untuk memilih topik yang baik itu
sebenarnya mudah asal kita tahu kriteria topik yang baik itu seperti apa.
a.
Kriteria
topik yang baik
Topik harus sesuai dengan latar belakang
pengetahuan anda.
Maksudnya; kita jangan memilih topik
yang kita tidak paham apa yang akan kita sampaikan, tapi pilihlah topik yang
sederhana yang kita paham dan pendengarpun paham.
Contoh :
Ketika kita diminta berpidato deadpan
para nelayan. Maka kita cari topik yang kita paham atau kita kuasai tentang
nelayan. Misalnya kita paham tentang memasang pukat supaya ikan tidak lepas/
keluar. Jangan pula kita bicara cara memperbaiki mesin pompon yang tiba-tiba
mogok, tentu akan ling-lung sebab kita tidak punya pengetahuan tentang mesin.
b.
Topik
harus menarik minat anda
Topik yang enak dibicarakan tentu topik
yang kita senangi misalnya kita senang bercocok tanam, tentu topik yang kita
suka masalah pertanian, bukan masalah bisnis atau lainnya.
c.
Topik
harus menarik minat pendengar
Kita harus berbicara tentang sesuatu
yang diminati pendengar. Biasanya hal-hal yang menarik perhatian itu sangat tergantung pada situasi dan latar
belakang khalayak/hadirin. Hal-hal yang baru dan indah yang menyentuh rasa
kemanusiaan, petualangan, konflik, ketegangan, ketidak pastian, hal yang
berkaitan dengan kelurga, humor, rahasia, atau hal-hal yang memiliki manfaat
nyata bagi hadirin.
d.
Topik
harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
Betapa baikpun topik pembicaraan, jika
tidak dapat dicerna oleh pendengar juga tidak baik. Karena pendengar mendengar
apa yang disampaikan ingin tahu apa yang disampaikan. Bila mereka tidak paham
untuk apa didengar.
e.
Topik
harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya
Topik yang baik tidak boleh terlalu
luas.
Maksudnya kita tidak boleh mengangkat
topik yang bersifat umum tapi pilihkah yang khususnya kita bisa ambil contoh;
Topik cara berternak ikan lele. Jangan
cara berternak ikan saja, sebab itu akan membuat pendengar lebih suka dan lebih
mudah diserap oleh pendengar.
f.
Topik
harus sesuai dengan waktu dan situasi
Kita harus mampu membaca waktu dan
situasi, misalnya waktu kita sekitar 15 menit maka kita harus memilih topik
yang kira-kira isinya sedikit, begitu juga peserta siapa, waktunya kapan jadi
kita bisa menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Bila pendengarnya remaja
tentu berbicara masalah kenakalan remaja tentang bahanya narkoba. Jangan pula
berbicara pada anak remaja masalah berhubungan suami istri yang baik kita
bicarakan. Bisa kacau jadinya, kacau disini bukan soal pembicaraannya tapi
kacau penerapannya nanti.
g.
Topik
harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
Maksudnya kita boleh mencari dari
berbagai sumber, bisa menurut buku, kamus, para ahli, atau pengalaman. Sehingga
bisa mengaitkan harapan dengan bukti ril dilapangan, dengan begitu membuat
pendengar lebih paham dan tertarik untuk mencoba.
Setelah pemilihan topik
kita mesti merumuskan judul.
1.
Merumuskan
Judul Pidato
Hal yang erat kaitannya dengan topik
adalah judul. Biala topic adalah pokok pembahasan yangkan diulas, maka judul
adalah nama yang diberikan untuk pokok pembahasan itu.
Judul yang baik harus memenuhi tiga
syarat yaitu ;
a. Relevan
b. Propokatif
c. Singkat
Relevan artinya ada
hubungannya dengan pokok-pokok bahasan.
Propokatif artinya
dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiame pendengar.
Singkat berarti mudah
ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya, dan mudah diingat.
2.
Menentukan
Tujuan Pidato
Ada dua tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Tujuan umum pidato
dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan, mempengaruhi, dan menghibur.
Tujuan khusus ialah
tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus ini bersifat
kongkret dan dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan.
D.
TEKNIK MENGEMBANGKAN POKOK BAHASAN
Ada enam macam teknik pengembangan teknik
pembahasan dalam berpidato:
1.
Penjelasan
Penjelasan adalah memberikan keterangan
terhadap istilah atau kata-kata yang disampaikan. Misalnya, dengan cara
memberikan pengertian atau definisi.
Contoh :
Istilah Iman kepada Allah, dapat
dijelaskan dengan kalimat” Iman adalah rasa percaya dan yakin akan kebenaran
adanya Allah di dalam hati dan dibuktikan dengan perbuatan melaksanakan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
2.
Contoh
Contoh adalah upaya untuk
mengkongkretkan gagasan, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
3.
Analogi
Analogi adalah perbandingan antara dua
hal atau lebih untuk menunjukkan
persamaan atau perbedaannya.
Misalnya ; membandingkan manusi dengan
monyet secara biologis.
4.
Testimoni
Testimoni adalah pernyataan ahli yang
kita kutip untuk menunjuang pembicaraan kita.
5.
Statistik
Statistik adalah angka-angak yang
dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan khusu dalam jenis tertentu.
Misalnya ; melukiskan betapa bokbroknya
akhlak generasi muda Tanjungpinang, “saudara-saudra menurut hasil survai 95
persen remaja di Tanjungpinang tidak perawan lagi.
6.
Perulangan
Perulangan adalah menyebutkankembali
gagasan yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi untuk
menegaskan dan meningkatkan kembali terhadapa apa yang kita sampaikan sebelumnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan Bab II maka dapat
kita simpulkan dalam tahap persiapan pidato yang dapat kita perhatikan atau
kita tinjau yaitu jenis-jenis pidato, jenis pidato ada empat, pertama impromtu,
kedua manuskrip, ketiga memoriter, dan keempat ekstempore. Dengan mengetahui
jenis-jenis ini tentu mempermudah kita dalam berpidato.
Berikutnya memilih topik dan tujuan
pidato. Dalam pemilihan topik banyak sekali yang harus diperhatikan dan dipertimbangakan.
Seperti pengetahuan, pendidikan, situasi, dan lainnya. Tujuannya tidak lain dan
tidak bukan agar pidato kita terarah, tepat sasran, dan bermanfaat tentuna.
Teknik dalam mengembangkan pokok
pembahasan, seperti penjelasa, contoh, anologi, testimony, statestik, dan serta
pengulangan. Hal ini bertujuan untuk mempemudah pendengar mencerna terhadap
pesan yang kita sampaikan.
B.
SARAN
Tidak ada yang
tidak bisa kita kuasai dan kita miliki bila kita mau belajar dan berlatih. Yang
terpenting milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu
mencapai keberhasilan yang diinginkan.
Kehadiran
makalah ini mungkin sedikit mambantu anda dalam menyelesaikan permasalahan yang
anda butuhkan yang berkaitan dengan berbicara (berpodato). Berikut beberapa
saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1) Mulailah
berlatih dengan disertai rasa kemauan yang kuat terhadap apa yang kita inginkan
supaya kita bisa berpidato dengan baik. Baik kepada siapa, kapan saja, dan
dimana saja.
2)
Jangan pernah merasa malu untuk
bertanya, dan jangan pernah takut gagal ketika berlatih karena tidak ada
keberhasilan tanpa adanya kegagalan. Milikilah rasa motivasi diri yang kuat
karena dengan motivasi itu mempertandakan kita sudah mulai kearah yang kita
inginkan.