BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap harinya ada puluhan sampai ratusan peristiwa
yang terjadi disekitar kita, tetapi tidak semua peristiwa itu layak
diberitakan. Suatu peristiwa bisa dibuat berita
bila memiliki satu atau lebih nilai berita. Significance, magnitude,
timeliness, proximity, prominence/ human intrest.
Semua orang membutuhkan berita, pemberitahuan dari
suatu berita sangat dinantikan oleh khalayak yang membutuhkan informasi
terlebih lagi apabila berita tersebut
berita yang baru, terkini, atau hangat (up to date). Pemberitahuan itu sendiri
adalah laporan lengkap ataupun
interpretative ( telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi
pemberitaan) ataupun berupa pemberitaan
penyelidikan yang merupakan pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar
belakang, trend/ kecenderungan, yang akan terjadi di masa mendatang.
Pada mulanya, para ahli mendefinisikan berita dengan
pandangan dari sudut surat kabar saja. Kini media elektronik yang juga menyiarkan
berita harus diperhitungkan. Dan kenyataan menunjukkan bahwa penyiaran berita
oleh stasiun radio dan televisi sangat berpengaruh terhadap jurnalsitik surat
kabar, antara lain dalam kecepatan sampainya berita kepada khalayak. Kalau
suatu peristiwa baru dapat disiarkan surat kabar keesokan harinya, radio dan
televisi hanya dalam hitungan jam saja, bahkan suatu peristiwa nasional dapat
disiarkan radion dan televisi pada saat kejadian itu sendiri sedang
berlansgung. Akan tetapi, karena ketiga media masa itu (surat kabar, radio dan
televisi) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka pada akhirnya
terjadilah upaya saling mengisi.
B. Tujuan
dan Kegunaan Makalah
1.
Tujuan
Makalah
a.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
berita sebagai laporan tercepat.
2.
Kegunaan
Makalah
a.
Sebagai
tugas terstruktur (kelompok) pada mata kuliah Berita.
b.
Hasil
makalah ini diharapkan dapat menjadi media untuk menambah dan memperluas
khasanah keilmuan, terkhususnya bagi pengembangan keguruan ilmu pendidikan.
BAB
II
BERITA
SEBAGAI LAPORAN TERCEPAT
Charnley
(Syamsul, 1999 : 2) memberikan definisi atau pengertian berita adalah
laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan
menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
Berita adalah
laporan tentang kejadian. Yang memuat laporan tentang kejadian namanya
wartawan. Gunung meletus adalah kejadian, demikian pula bencana kelaparan.
Kejadian itu oleh pers harus dilaporkan secara apa yang disebut dalam jargon
teknis “ Langsung dan Faktual” . laporan semacam itu disebut juga laporan satu
dimensi; terjadi di mana, kapan, berapa, dan apa akibatnya. Kemudian orang
tidak puaslagi dengan laporan yang
sekedar langsung dan Faktual. Data yang diperoleh dari laporan semacam itu
berubah memenuhi kebutuhan minimal.
Ketika isi
kehidupan masyarakat semakin kaya, padat, kompleks, dan rumit, maka semakin
dipahami bahwa setiap peristiwa dan hubungannya dengan peristiwa lain. Setiap
peristiwa yang jatuh dari langit pun, mempunyai latar belakang dan pengembangan,
dan masyarakat memerlukan informasi yang lebih lengkap tentang
kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.
Setelah
berkembang pesatnya televisi yang penyebarannya ke dunia lebih cepat dan lebih
hidup dalam gambar ; suara dan gerak hidup, dilakukan oleh televise. Seperti
pernah dilukiskan secara hidup oleh
seorang redaktur Harian Perancis, France Soir. Dulu sebelum ada televise, jika
ada kejadian penting, orang lari keluar rumah membeli surat kabar ; kini
setelah ada televise, orang masuk menyetel televisi.
Secara
sosiologis, berita adalah semua hal ang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang
sederhana, berita adalah apa yang dituliskan surat kabar, apa yang disiarkan
radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak
setiap setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang
terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan (Sumadiria,
2005:63).
Berita bisa
digolongkan pemberitahuan, informasi, laporan, dan lainnya. Namun pada
pembahasan kita pada makalah ini. “Berita
Sebagai Laporan Tercepat”, itu maksudnya laporan tercepat mengenai fakta
atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar
khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televise, atau
media online internet. Berita (news) mengandung kata new berarti baru. Secara
singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak
pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau
majalah cetak, apa yang para penyiar beberkan ataupun media online internet
yang mengonline-kan beritanya, dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita
yaitu:
1.
Straight News : berita langsung, apa
adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat
kabar berisi berita jenis ini, jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi
dua macam :
a. Hard
News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi
aktualitas dan
kepentingan atau amat penting segera diketahui
pembaca.
Berisi informasi
peristiwa khusus (special event) yang terjadi
secara
tiba-tiba.
b. Soft
News, nilai beritanya di bawah Hard News
dan lebih
merupakan berita
pendukung.
2. Depth
News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal
yang ada di
bawah suatu permukaan.
3. Investigation
News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau
penyelidikan
dari berbagai sumber.
4. Interpretative
News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian
penulisnya/reporter.
5. Opinion
News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat
cendikiawan,
sarjana, ahli atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa atau
kondisi.
Di era globalisasi ini, pemberitahuan dari sebuah
berita dapat dengan mudah kita dapatkan dan informasi sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, demi memenuhi kebutuhan rasa keingintahuan mereka untuk mengatasi
suatu masalah. Hampir 100 persen manusia menghabiskan waktunya untuk
berkomunikasi, sejak bangun tidur sampai tertidur lagi. Dalam buku The
Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Berlo mengatakan bahwa:
“There is
research evidence to indicate that the average American spends about 70 per
cent of his active hours communicating verbally-listening, speaking, reading,
and writing, in that order”(Bukti riset menunjukkan bahwa 70 persen orang
Amerika menghabiskan waktu kerjanya untuk berkomunikasi, baik mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis). (1960:1).
Menurut Palapah
dan Atang Syamsudin media yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau
informasi terdiri dari “tiga jenis”, diantaranya:
“Media
visual (media yang hanya dapat dilihat seperti surat kabar), media audio
(media yang hanya dapat didengar seperti radio), dan media
audio visual (media yang dapat dilihat dan didengar seperti televisi)”
Semua jenis media yang telah disebutkan di atas sering dikenal dengan sebutan
media massa (1983:121).
a. Karakter
berita radio
Pertama : Segera dan Cepat
Laporan peristiwa atao opini di
radio harus sesegera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan
mengoftimalkan sifat kesesegeraannya sebagai kekuatan radio.
Kedua : Aktual dan Faktual
Ketiga : penting bagi masyarakat
luas
Keempat : relevan dan berdampak
luas
b. Karakter
berita televisi
BERITA
adalah Informasi yang dibutuhkan publik dan publik belum tahu.
Media televisi adalah media audio visual
yang sifat pesannya sekilas lihat, sekilas dengar dan tidak terdokumentasi
seperti media cetak.
Karena pesannya bersifat audio visual maka berita
televisi memiliki nilai lebih dan kuat dalam memberitakan realitas
sosiologis (factual). Media televisi bisa membuat penonton seolah-olah
hadir (dengan melihat dan mendengar) di lokasi yang diberitakan. Namun,
televisi tidak cukup optimal untuk memberitakanrealitas psikologis (opini)
kecuali kalau disajikan dalam format talkshow.
Ada pernyataan sederhana, bahwa berita itu
sudah pasti sebuah informasi, namun sebuah informasi belum tentu
sebuah berita apabila informasi tersebut tidak memiliki
nilai berita atau nilai jurnalistik untuk disebarluaskan kepada
khalayak.
c.
Karakteristik dari Jurnalistik online adalah :
Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih
leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya.
Nonlienarity. Jurnalisme online
memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga
audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.
Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan
berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience.
Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang
disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap
ketimbang media lainnya.
Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan
secara cepat dan langsung kepada audience.
Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan
bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen
lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience.
Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan
partisipasi audience dalam setiap berita.
d. Nilai
berita
1. Kebermaknaan
/Significance
2. Besaran/
magnitude
3. Kebaruan/
timeliness
4. Kedekatan/
proximity
5. Keterkemukaan/sisimanusiawi/
prominence/ human intrest.
e. Sifat
Berita
Berita,
baik untuk surat kabar, radio, maupun televisi memiliki tigasifat yang harus
dipenuhi, Menurut Djuroto (2003:27) tiga sifat tersebut yaitu:
Mengarahkan, artinya berita yang kita
buat harus mampu mengarahkanperhatian pembaca, pendengar atau pemirsa sehingga
mengikuti alurpemikiran kita.
Menumbuhkan atau membangkitkan
semangat, artinya berita harus dapatmemberi rangsangan, dorongan,
dan semangat bagi pembacanya
Berita yang bersifat memberi penerangan,
artinya berita harus mampumemberi penerangan kepada masyarakat. Memberi
penerangan di sinimaksudnya adalah memberikan penjelasan atau contoh-contoh
kejadianyang tidak baik agar tidak ditiru oleh masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Sebagai mana yang di paparkan pada Bab II Berita
adalah laporan tercepat yang di siarkan oleh surat kabar, radio, televisi, dan
media lainnya seperti internet mengenai opini, atau fakta, atau keduanya yang
menarik perhatian dan di anggap penting sebagian khalayak pembaca, pendengar,
dan pemirsa. Kecepatan dalam mencari, menemukan, mngumpulkan, dan mengolah
berita menjadi karakter dasar wartawan dan editor. Lebih cepat suatu berita di
siapkan lebih baik. Karna factor kecepatan itu pula mengapa berita harus memuat
dalam pola piramida terbalik. Prinsip kecepatan dalam melaporkan berita
mengharuskan para wartawan dan editor mampu bekerja dengan cepat, namun prinsip
ini harus di imbangi dengan kelengkapan, ketelitian, kecermatan, ketepatan.
Factual, benar, dan akurat.
Konsep ini
menitik beratkan pada segi 'baru terjadinya' (newsness) sebagai faktor
terpenting dari sebuah berita. Akan tetapi dengan adanya radio dan televisi
yang juga menyiarkan berita, faktor timelyness ini menjadi relatif. Kenyataan
menunjukkan bahwa seseorang, yang pada malam harinya mendengar suatu berita
dari radio dan televisi, keesokan harinya menyempatkan diri untuk membaca
berita yang sama dari surat kabar. Hal ini addalah berkat jurnalsitik surat kabar
yang tetap dapat memikat khalayak.
A.
Saran
Kehadiran
makalah ini mungkin sedikit mambantu anda dalam menyelesaikan permasalahan yang
anda butuhkan yang berkaitan dengan berita sebagai laporan tercepat. Berikut
beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1) Beita
merupakan sebuah laporan yang berisi actual dan factual, bukan sekedar berita
atau laporan biasa, ingat rumus berita “ Anjing menggigit budi bukan berita,
tapi Budi menggigit anjing baru itu berita”.
2)
Kejadian yang member sentuhan
perasaan atau emosi pada pembaca. Kejadiannya menyangkut orang biasa dalam
peristiwa luar biasa, orang luar biasa dalam peristiwa biasa atau bahkan orang
luar biasa dengan kejadian luar biasa.