Minggu, 06 Mei 2012

BERITA SEBAGAI LAPORAN TERCEPAT

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Setiap harinya ada puluhan sampai ratusan peristiwa yang terjadi disekitar kita, tetapi tidak semua peristiwa itu layak diberitakan. Suatu peristiwa bisa dibuat berita  bila memiliki satu atau lebih nilai berita. Significance, magnitude, timeliness, proximity, prominence/ human intrest.
Semua orang membutuhkan berita, pemberitahuan dari suatu berita sangat dinantikan oleh khalayak yang membutuhkan informasi terlebih lagi apabila berita   tersebut berita yang baru, terkini, atau hangat (up to date). Pemberitahuan itu sendiri adalah laporan lengkap  ataupun interpretative ( telah disajikan sebagaimana dianggap penting oleh redaksi pemberitaan) ataupun berupa pemberitaan  penyelidikan yang merupakan pengkajian fakta-fakta lengkap dengan latar belakang, trend/ kecenderungan, yang akan terjadi di masa mendatang.  
Pada mulanya, para ahli mendefinisikan berita dengan pandangan dari sudut surat kabar saja. Kini media elektronik yang juga menyiarkan berita harus diperhitungkan. Dan kenyataan menunjukkan bahwa penyiaran berita oleh stasiun radio dan televisi sangat berpengaruh terhadap jurnalsitik surat kabar, antara lain dalam kecepatan sampainya berita kepada khalayak. Kalau suatu peristiwa baru dapat disiarkan surat kabar keesokan harinya, radio dan televisi hanya dalam hitungan jam saja, bahkan suatu peristiwa nasional dapat disiarkan radion dan televisi pada saat kejadian itu sendiri sedang berlansgung. Akan tetapi, karena ketiga media masa itu (surat kabar, radio dan televisi) masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, maka pada akhirnya terjadilah upaya saling mengisi.
B.     Tujuan dan Kegunaan Makalah
1.      Tujuan Makalah
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud berita sebagai laporan tercepat.
2.      Kegunaan Makalah
a.       Sebagai tugas terstruktur (kelompok) pada mata kuliah Berita.
b.      Hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi media untuk menambah dan memperluas khasanah keilmuan, terkhususnya bagi pengembangan keguruan ilmu pendidikan.

 BAB II
BERITA SEBAGAI LAPORAN TERCEPAT

Charnley (Syamsul, 1999 : 2) memberikan definisi atau pengertian berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka.
Berita adalah laporan tentang kejadian. Yang memuat laporan tentang kejadian namanya wartawan. Gunung meletus adalah kejadian, demikian pula bencana kelaparan. Kejadian itu oleh pers harus dilaporkan secara apa yang disebut dalam jargon teknis “ Langsung dan Faktual” . laporan semacam itu disebut juga laporan satu dimensi; terjadi di mana, kapan, berapa, dan apa akibatnya. Kemudian orang tidak puaslagi  dengan laporan yang sekedar langsung dan Faktual. Data yang diperoleh dari laporan semacam itu berubah memenuhi kebutuhan minimal.
Ketika isi kehidupan masyarakat semakin kaya, padat, kompleks, dan rumit, maka semakin dipahami bahwa setiap peristiwa dan hubungannya dengan peristiwa lain. Setiap peristiwa yang jatuh dari langit pun, mempunyai latar belakang dan pengembangan, dan masyarakat memerlukan informasi yang lebih lengkap tentang kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.
Setelah berkembang pesatnya televisi yang penyebarannya ke dunia lebih cepat dan lebih hidup dalam gambar ; suara dan gerak hidup, dilakukan oleh televise. Seperti pernah dilukiskan  secara hidup oleh seorang redaktur Harian Perancis, France Soir. Dulu sebelum ada televise, jika ada kejadian penting, orang lari keluar rumah membeli surat kabar ; kini setelah ada televise, orang masuk menyetel televisi.
Secara sosiologis, berita adalah semua hal ang terjadi di dunia. Dalam gambaran yang sederhana, berita adalah apa yang dituliskan surat kabar, apa yang disiarkan radio dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak setiap setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan (Sumadiria, 2005:63).
Berita bisa digolongkan pemberitahuan, informasi, laporan, dan lainnya. Namun pada pembahasan kita pada makalah ini. “Berita Sebagai Laporan Tercepat”, itu maksudnya laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televise, atau media online internet. Berita (news) mengandung kata new berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak, apa yang para penyiar beberkan ataupun media online internet yang mengonline-kan beritanya, dalam berita juga terdapat jenis-jenis berita yaitu:
1.      Straight News : berita langsung, apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini, jenis berita Straight News dipilih lagi menjadi dua macam :
a.       Hard News: yakni berita yang memiliki nilai lebih dari segi
aktualitas dan kepentingan atau amat penting segera diketahui
pembaca.
Berisi informasi peristiwa khusus (special event) yang terjadi
secara tiba-tiba.
b.      Soft News, nilai beritanya di bawah  Hard News dan lebih
merupakan berita pendukung.
2.      Depth News : berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman hal-hal
yang ada di bawah suatu permukaan.
3.      Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau
penyelidikan dari berbagai sumber.
4.      Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau
penelitian penulisnya/reporter.
5.      Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya pendapat
cendikiawan, sarjana, ahli atau pejabat mengenai suatu hal, peristiwa atau
kondisi.
Di era globalisasi ini, pemberitahuan dari sebuah berita dapat dengan mudah kita dapatkan dan informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat, demi memenuhi kebutuhan rasa keingintahuan mereka untuk mengatasi suatu masalah. Hampir 100 persen manusia menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi, sejak bangun tidur sampai tertidur lagi. Dalam buku  The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice.  Berlo mengatakan bahwa:

“There is research evidence to indicate that the average American spends about 70 per cent of his active hours communicating verbally-listening, speaking, reading, and writing, in that order”(Bukti riset menunjukkan bahwa 70 persen orang Amerika menghabiskan waktu kerjanya untuk berkomunikasi, baik mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). (1960:1).

Menurut Palapah dan Atang Syamsudin media yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau informasi terdiri dari “tiga jenis”, diantaranya:

“Media  visual (media yang hanya dapat dilihat seperti surat kabar), media audio (media yang hanya dapat didengar seperti radio), dan  media  audio visual (media yang dapat dilihat dan didengar seperti televisi)” Semua jenis media yang telah disebutkan di atas sering dikenal dengan sebutan media massa (1983:121).

a.       Karakter berita radio
Pertama : Segera dan Cepat
Laporan peristiwa atao opini di radio harus sesegera mungkin dilakukan untuk mencapai kepuasan pendengar dan mengoftimalkan sifat kesesegeraannya sebagai kekuatan radio.
Kedua : Aktual dan Faktual
Ketiga : penting bagi masyarakat luas
Keempat : relevan dan berdampak luas
b.      Karakter berita televisi
BERITA adalah Informasi yang dibutuhkan publik dan publik belum tahu.
Media televisi adalah media audio visual yang sifat pesannya sekilas lihat, sekilas dengar dan tidak terdokumentasi seperti media cetak.
Karena pesannya bersifat audio visual maka berita televisi memiliki nilai lebih dan kuat dalam memberitakan realitas sosiologis (factual). Media televisi bisa membuat penonton seolah-olah hadir (dengan melihat dan mendengar) di lokasi yang diberitakan. Namun, televisi tidak cukup optimal untuk memberitakanrealitas psikologis (opini) kecuali kalau disajikan dalam format talkshow.
Ada pernyataan sederhana, bahwa berita itu sudah pasti sebuah informasi, namun sebuah informasi belum tentu sebuah berita apabila informasi tersebut tidak memiliki nilai berita atau nilai jurnalistik untuk disebarluaskan kepada khalayak.
c.       Karakteristik dari Jurnalistik online adalah :
*      Audience Control. Jurnalisme online memungkinkan audience untuk bisa lebih leluasa dalam memilih berita yang ingin didapatkannya.
*       Nonlienarity. Jurnalisme online memungkinkan setiap berita yang disampaikan dapat berdiri sendiri sehingga audience tidak harus membaca secara berurutan untuk memahami.
*      Storage and retrieval. Online jurnalisme memungkinkan berita tersimpan dan diakses kembali dengan mudah oleh audience.
*      Unlimited Space. Jurnalisme online memungkinkan jumlah berita yang disampaikan / ditayangkan kepada audience dapat menjadi jauh lebih lengkap ketimbang media lainnya.
*      Immediacy. Jurnalisme online memungkinkan informasi dapat disampaikan secara cepat dan langsung kepada audience.
*      Multimedia Capability. Jurnalisme online memungkinkan bagi tim redaksi untuk menyertakan teks, suara, gambar, video dan komponen lainnya di dalam berita yang akan diterima oleh audience.
*      Interactivity. Jurnalisme online memungkinkan adanya peningkatan partisipasi audience dalam setiap berita.
d.      Nilai berita
1.      Kebermaknaan /Significance
2.      Besaran/ magnitude
3.      Kebaruan/ timeliness
4.      Kedekatan/ proximity
5.      Keterkemukaan/sisimanusiawi/ prominence/ human intrest.
e.       Sifat Berita
Berita, baik untuk surat kabar, radio, maupun televisi memiliki tigasifat yang harus dipenuhi, Menurut Djuroto (2003:27) tiga sifat tersebut yaitu:
*      Mengarahkan, artinya berita yang kita buat harus mampu mengarahkanperhatian pembaca, pendengar atau pemirsa sehingga mengikuti alurpemikiran kita.
*       Menumbuhkan atau membangkitkan semangat, artinya berita harus dapatmemberi rangsangan, dorongan, dan semangat bagi pembacanya
*      Berita yang bersifat memberi penerangan, artinya berita harus mampumemberi penerangan kepada masyarakat. Memberi penerangan di sinimaksudnya adalah memberikan penjelasan atau contoh-contoh kejadianyang tidak baik agar tidak ditiru oleh masyarakat. 

BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Sebagai mana yang di paparkan pada Bab II Berita adalah laporan tercepat yang di siarkan oleh surat kabar, radio, televisi, dan media lainnya seperti internet mengenai opini, atau fakta, atau keduanya yang menarik perhatian dan di anggap penting sebagian khalayak pembaca, pendengar, dan pemirsa. Kecepatan dalam mencari, menemukan, mngumpulkan, dan mengolah berita menjadi karakter dasar wartawan dan editor. Lebih cepat suatu berita di siapkan lebih baik. Karna factor kecepatan itu pula mengapa berita harus memuat dalam pola piramida terbalik. Prinsip kecepatan dalam melaporkan berita mengharuskan para wartawan dan editor mampu bekerja dengan cepat, namun prinsip ini harus di imbangi dengan kelengkapan, ketelitian, kecermatan, ketepatan. Factual, benar, dan akurat.
 Konsep ini menitik beratkan pada segi 'baru terjadinya' (newsness) sebagai faktor terpenting dari sebuah berita. Akan tetapi dengan adanya radio dan televisi yang juga menyiarkan berita, faktor timelyness ini menjadi relatif. Kenyataan menunjukkan bahwa seseorang, yang pada malam harinya mendengar suatu berita dari radio dan televisi, keesokan harinya menyempatkan diri untuk membaca berita yang sama dari surat kabar. Hal ini addalah berkat jurnalsitik surat kabar yang tetap dapat memikat khalayak.
A.    Saran
Kehadiran makalah ini mungkin sedikit mambantu anda dalam menyelesaikan permasalahan yang anda butuhkan yang berkaitan dengan berita sebagai laporan tercepat. Berikut beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1)      Beita merupakan sebuah laporan yang berisi actual dan factual, bukan sekedar berita atau laporan biasa, ingat rumus berita “ Anjing menggigit budi bukan berita, tapi Budi menggigit anjing baru itu berita”.
2)      Kejadian yang member sentuhan perasaan atau emosi pada pembaca. Kejadiannya menyangkut orang biasa dalam peristiwa luar biasa, orang luar biasa dalam peristiwa biasa atau bahkan orang luar biasa dengan kejadian luar biasa.