Minggu, 08 April 2012

TAHAP PERSIAPAN PIDATO

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbicara yang bisa meningkatkan kualitas sipembicara itu sendiri, serta mampu membuat pendengar terbuai dengan apa yang kita bicarakan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun hal itu bisa dilakukan oleh pembicara dengan ilmu atau jurus-jurus jitu dari retorika. Dalam retorika dikatakan pembicara dituntut mampu berbicara yang menarik, mempunyai nilai informasi,bersifat menghibur, dan tentu mempunyai pengatuh atau berpengaruh bagi pendengar.
Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Pada makalah ini akan  membicarakan tahap apa saja mengenai persiapan berpidato. Sehingga pidato yang kita memiliki daya tarik, informative, rekreatif, dan persuasive.
B.     Tujuan dan Kegunaan Makalah
1.      Tujuan Makalah
a.       Untuk mengetahui persiapan apa saja yang dibutuhkan dalam pidato
b.      Untuk mengetahui jenis-jenis pidato
c.       Untuk mengetahui bagai mana memilih topik pidato yang baik serta tujuan pidato
d.      Untuk mengethui teknik pengembangan pokok bahasan dalam pidato.
2.      Kegunaan Makalah
a.       Di ajukan sebagai tugas tersetruktur dalam mata kuliah RETORIKA
b.      Hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi media untuk menambah dan memperluas khasanah keilmuan, terkhususnya bagi pengembangan keguruan ilmu pendidikan.
  
BAB II
TAHAP PERSIAPAN PIDATO
A.    Pengertian pidato
Sebelum kita mengetahui jenis-jenis pidato, bagaimana menentukan topik yang baik dan benar dalam berpidato, tujan dari pidato, dan serta pengembangan bahasa. Sebaiknya kita tahu dulu apa itu pidato?
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik disampaikan kepada orang banyak.
James H. McBurne dan Ernest J. Warage mendefinisikan pidato sebagai “ Komunikasi gagasan dan perasaan dengan mengunakan lambing-lambang yang terlihat dan terdengar berasal dari pembicara itu”.
Dari definisi diatas dapat disimpukan, pidato adalah ungkapan yang dilakukan dengan sengaja didepan orang banyak yang berisikan pesan-pesan berupa pemberitahuan, mempengaruhi, dan hiburan yang teratur, sistematss serta bertujuan yang jelas.
B.     Jenis-Jenis Pidato
Jenis pidato terbagi empat, yaitu :
1.      Impromtu
2.      Manuskrip
3.      Memoriter
4.      Ekstempore
Pidato Impromtu adalah pidato yang dilakukan secara tiba-tiba, spontan, tanpa persiapan sebelumnya.
Bagi pembicara yang berpengalaman impromtu tidak masalah, malah memberi keuntungan tersendiri baginya. Tapi bagi yang belum terbiasa alaias tidak berpengalaman impromtu merupakan momok yang terbesar baginya, karena bingung mau berbuat apa. Pada hal disuruh pidato bukan goyang lutut dan nyengir-nyengir tak jelas. Berikut keuntungan dan kelemahan jenis pidato impromtu:
KEUNTUNGAN
KELEMAHAN
1.      Impromtu lebih dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya.
2.      Gagasan dan pendapatnya dating secara sepontan, sehingga tanpak segar dan hidup.
3.      Impromptu memungkinkan anda terus berpikir.
1.      Impromtu dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai.
2.      Impromtu mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancer.
3.      Gagasan yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan ngawur
4.      Karena tiadanya persiapan kemungkinan demam “panggung” besar sekali

Disarankan bagi yang belum berpengalaman, impromtu sebaiknya dihindari dari pada anda tampak “Bodoh” di hadapan orang lain.
Pidato Manuskrip adalah pidato dengan naskah. Biasanya jenis pidato ini juru pidato membacakan naskah pidatonya dari awal hingga akhir. Pidato manuskrip bukan jenis pidato yang baik. Namun jenis pidato ini perlu digunakan tujuannya untuk menghindari kesalahan. Biasanya jenis pidato ini di gunakan ketika anda diminta untuk melaporkan keadaan keuangan, beberapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan beberapa pengeluarannya dituang dalam bentuk naskah kemudian dibaca. Jika tidak dituang kebentuk naskah dikhawatirkan terjadi kesalahan apa yang akan disampaikan dengan apa yang disampaikan.
Keuntungan dan kerugian dari pidato manuskrip:
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
1.      Kata-kata dapat dipilih sebaik-baiknya sehingga dapat menyampaikan arti yang tepat dan pernyataan yang gemblang.
2.      Pernyataan dapat dihemat, karena mankrip dapat disusun kembali
3.      Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan
4.      Hal-hal yang ngawur atau menyimpang dapat dihindari
5.      Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.

1.      Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka.
2.      Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik karena ia lebih berkosentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan bersifat kaku.
3.      Umpanbalik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan.
4.      Pembuatannya lebih lama.
Pidato Memoriter adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan kata demi kata. Pada pidato jenis ini asalkan anda memiliki kemampuan menghapal yang kuat tidak masalah, bagi yang tidak bisa-bisa dirumah ada teks pdatonya sampai dipedium teksnya hilang.
Keuntungannya; jika hapal pidato anda akan lancer, tapi kerugiannya; anda akan berpidato secara datar dan menonton, sehingga tidak akan mampu menarik perhatian pendengar.
Pdato Ekstempore adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam jenis pidato ini juru pidato hanya mempersiapkan out-line/ garis-garis besar dan pokok-pokok bahasan penunjang / supporting points saja. Out-line merupakan kompas bagi pembicara dalam mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita.
Keuntungan pidato ekstempore ialah komunikasi antara pembicara dan pendengar lebih baik, karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar. Pesan yang disampaikan dapat fleksibel untuk diubah sesuai kebutuhan. Pidato jenis ini perlu latihan yang intensif bagi pelakunya.
Jenis-jenis pidato bila dilihat dari tujuan pokok pidato yang disampaikan bisa di identifikasi kedalam jenis.
1.      Jenis pidato informatif
2.      Jenis pidato persuasif
3.      Jenis pidato rekreatif
Pidato informatif yaitu pidato yang tujan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu tentang sesuatu.
Pidato persuasif yaitu pidato yang tujuan utamanya membujuk atau mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan kita secara sukarela.
Pidato rekreatif yaitu pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau menghibur orang lain.
Ketiga jenis pidato ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling melemgkapi satu sama lain.
C.    MEMILIH TOPIK DAN TUJUAN
Kita sering kebingunan dalam menentukan topic yang baik, seakan-akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan. Pada hal setiap orang mempunyai keahlian spesifik. Setiap orang punya ahli dibidangnya masing-masing.
Untuk memilih topik yang baik itu sebenarnya mudah asal kita tahu kriteria topik yang baik itu seperti apa.
a.       Kriteria topik yang baik
Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan anda.
Maksudnya; kita jangan memilih topik yang kita tidak paham apa yang akan kita sampaikan, tapi pilihlah topik yang sederhana yang kita paham dan pendengarpun paham.
Contoh :
Ketika kita diminta berpidato deadpan para nelayan. Maka kita cari topik yang kita paham atau kita kuasai tentang nelayan. Misalnya kita paham tentang memasang pukat supaya ikan tidak lepas/ keluar. Jangan pula kita bicara cara memperbaiki mesin pompon yang tiba-tiba mogok, tentu akan ling-lung sebab kita tidak punya pengetahuan tentang mesin.
b.      Topik harus menarik minat anda
Topik yang enak dibicarakan tentu topik yang kita senangi misalnya kita senang bercocok tanam, tentu topik yang kita suka masalah pertanian, bukan masalah bisnis atau lainnya.
c.       Topik harus menarik minat pendengar
Kita harus berbicara tentang sesuatu yang diminati pendengar. Biasanya hal-hal yang menarik perhatian  itu sangat tergantung pada situasi dan latar belakang khalayak/hadirin. Hal-hal yang baru dan indah yang menyentuh rasa kemanusiaan, petualangan, konflik, ketegangan, ketidak pastian, hal yang berkaitan dengan kelurga, humor, rahasia, atau hal-hal yang memiliki manfaat nyata bagi hadirin.
d.      Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
Betapa baikpun topik pembicaraan, jika tidak dapat dicerna oleh pendengar juga tidak baik. Karena pendengar mendengar apa yang disampaikan ingin tahu apa yang disampaikan. Bila mereka tidak paham untuk apa didengar.
e.       Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya
Topik yang baik tidak boleh terlalu luas.
Maksudnya kita tidak boleh mengangkat topik yang bersifat umum tapi pilihkah yang khususnya kita bisa ambil contoh;
Topik cara berternak ikan lele. Jangan cara berternak ikan saja, sebab itu akan membuat pendengar lebih suka dan lebih mudah diserap oleh pendengar.
f.       Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
Kita harus mampu membaca waktu dan situasi, misalnya waktu kita sekitar 15 menit maka kita harus memilih topik yang kira-kira isinya sedikit, begitu juga peserta siapa, waktunya kapan jadi kita bisa menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Bila pendengarnya remaja tentu berbicara masalah kenakalan remaja tentang bahanya narkoba. Jangan pula berbicara pada anak remaja masalah berhubungan suami istri yang baik kita bicarakan. Bisa kacau jadinya, kacau disini bukan soal pembicaraannya tapi kacau penerapannya nanti.
g.      Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
Maksudnya kita boleh mencari dari berbagai sumber, bisa menurut buku, kamus, para ahli, atau pengalaman. Sehingga bisa mengaitkan harapan dengan bukti ril dilapangan, dengan begitu membuat pendengar lebih paham dan tertarik untuk mencoba.
Setelah pemilihan topik kita mesti merumuskan judul.

1.      Merumuskan Judul Pidato
Hal yang erat kaitannya dengan topik adalah judul. Biala topic adalah pokok pembahasan yangkan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok pembahasan itu.
Judul yang baik harus memenuhi tiga syarat yaitu ;
a.       Relevan
b.      Propokatif
c.       Singkat
Relevan artinya ada hubungannya dengan pokok-pokok bahasan.
Propokatif artinya dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiame pendengar.
Singkat berarti mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya, dan mudah diingat.
2.      Menentukan Tujuan Pidato
Ada dua tujuan
a.       Tujuan umum
b.      Tujuan khusus
Tujuan umum pidato dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan, mempengaruhi, dan menghibur.
Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus ini bersifat kongkret dan dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan.
D.    TEKNIK MENGEMBANGKAN POKOK BAHASAN
Ada enam macam teknik pengembangan teknik pembahasan dalam berpidato:
1.      Penjelasan
Penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau kata-kata yang disampaikan. Misalnya, dengan cara memberikan pengertian atau definisi.

Contoh :
Istilah Iman kepada Allah, dapat dijelaskan dengan kalimat” Iman adalah rasa percaya dan yakin akan kebenaran adanya Allah di dalam hati dan dibuktikan dengan perbuatan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
2.      Contoh
Contoh adalah upaya untuk mengkongkretkan gagasan, sehingga lebih mudah untuk dipahami.
3.      Analogi
Analogi adalah perbandingan antara dua hal  atau lebih untuk menunjukkan persamaan atau perbedaannya.
Misalnya ; membandingkan manusi dengan monyet secara biologis.
4.      Testimoni
Testimoni adalah pernyataan ahli yang kita kutip untuk menunjuang pembicaraan kita.
5.      Statistik
Statistik adalah angka-angak yang dipergunakan untuk menunjukkan perbandingan khusu dalam jenis tertentu.
Misalnya ; melukiskan betapa bokbroknya akhlak generasi muda Tanjungpinang, “saudara-saudra menurut hasil survai 95 persen remaja di Tanjungpinang tidak perawan lagi.
6.      Perulangan
Perulangan adalah menyebutkankembali gagasan yang sama dengan kata-kata yang berbeda. Perulangan berfungsi untuk menegaskan dan meningkatkan kembali terhadapa apa yang kita sampaikan sebelumnya.


BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan Bab II maka dapat kita simpulkan dalam tahap persiapan pidato yang dapat kita perhatikan atau kita tinjau yaitu jenis-jenis pidato, jenis pidato ada empat, pertama impromtu, kedua manuskrip, ketiga memoriter, dan keempat ekstempore. Dengan mengetahui jenis-jenis ini tentu mempermudah kita dalam berpidato.
Berikutnya memilih topik dan tujuan pidato. Dalam pemilihan topik banyak sekali yang harus diperhatikan dan dipertimbangakan. Seperti pengetahuan, pendidikan, situasi, dan lainnya. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan agar pidato kita terarah, tepat sasran, dan bermanfaat tentuna.
Teknik dalam mengembangkan pokok pembahasan, seperti penjelasa, contoh, anologi, testimony, statestik, dan serta pengulangan. Hal ini bertujuan untuk mempemudah pendengar mencerna terhadap pesan yang kita sampaikan.
B.     SARAN
Tidak ada yang tidak bisa kita kuasai dan kita miliki bila kita mau belajar dan berlatih. Yang terpenting milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai keberhasilan yang diinginkan.
Kehadiran makalah ini mungkin sedikit mambantu anda dalam menyelesaikan permasalahan yang anda butuhkan yang berkaitan dengan berbicara (berpodato). Berikut beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu :
1)      Mulailah berlatih dengan disertai rasa kemauan yang kuat terhadap apa yang kita inginkan supaya kita bisa berpidato dengan baik. Baik kepada siapa, kapan saja, dan dimana saja.
2)      Jangan pernah merasa malu untuk bertanya, dan jangan pernah takut gagal ketika berlatih karena tidak ada keberhasilan tanpa adanya kegagalan. Milikilah rasa motivasi diri yang kuat karena dengan motivasi itu mempertandakan kita sudah mulai kearah yang kita inginkan.